ATAP – Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal menginisiasi sekolah anti ijazah intimidasi untuk mengatasi seringnya tawuran antar pelajar di Kabupaten Tegal. Selain itu, Dewan Pendidikan juga anti . intimidasi dari siswa yang nakal.
Inisiatif ini terungkap saat Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal mengundang Dewan Pendidikan Pemkot Tegal untuk bertanya dalam pembahasan tindak kekerasan pelajar di Kamar Komisi 4 DPRD Kabupaten Tegal, Kamis (16/3/2018) mendatang. 2023). Rombongan tersebut diketuai Komisi 4 Ketua DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar, dan dihadiri Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal, Dr Saefudin.
“Kami pernah menginisiasi Sekolah Bersertifikat Anti-Bullying. Indikatornya juga kami umumkan,” ujar Dr. Saefudin.
Saefudin menjelaskan, sekolah anti bullying dibentuk oleh tim dari Dewan Pendidikan, Tanoto Foundation, Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan serta para ahli yang menangani kekerasan. Usulannya, sekolah yang sudah menerima anti-mail bisa menggunakan format informasi tersebut.
Pada tahap awal setelah perumusan indikator permainan ujaran kebencian, Dewan Pendidikan akan melihat sekolah sebagai percontohan. “Setelah peluncuran sekolah anti-sekolah menggertak maka Duta Anti-Bullying akan dipilih,’ katanya.
Menurutnya Antiq intimidasi mereka dipilih dari siswa yang disuruh terlibat tawuran. Diharapkan siswa dapat memberikan pemahaman yang negatif terhadap kenakalan siswa tersebut.
“Sekolah anti kegiatan intimidasi diisi dengan berbagai kegiatan positif, termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang aktif, ujar Saefudin.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar mengatakan, selain sekolah anti bullying, Dewan Pendidikan juga mengusulkan sistem di Pendidikan dan Kebudayaan, yang tujuannya untuk mengurangi litigasi siswa.
Sebuah sistem komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa. Jadi jika siswa tidak pergi ke sekolah. Meski berangkat dari rumah ke sekolah, pihak sekolah bisa berkomunikasi dengan orang tua siswa,” ujarnya.
Ia menambahkan, siswa tidak diperbolehkan menggunakan sepeda motor, begitu juga dengan siswa yang berada di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Kemudian, sekolah juga diminta melengkapi komunikasi lintas sektor luas murid Orang tua siswa juga dididik di sekolah tersebut dengan mengikuti bimbingan orang tua.
“Kurikulum sekolah mencakup tema moral, pendidikan pancasila dan nasionalisme,” pungkasnya.
Editor: Irsyam Faiz