SLAWI – Tegal, 25 tahun, Ali, bukan nama sebenarnya, masih ingat pertama kali didiagnosis HIV positif 5 tahun lalu.
Meski telah jatuh ke dalam jurang, Ali paham bahwa apa yang terjadi padanya adalah akibat dari perbuatannya.
Ali juga mengaku bangkit untuk menjalani hidup sebagai manusia normal meskipun dirinya adalah ODHA atau pengidap HIV/AIDS.
“Saya positif HIV selama lima tahun,” kata Ali kepada PanturaPost.com usai menonton Hari AIDS Sedunia di Studio Regency di Kwarcab, Selasa (2/12/2022) malam.
Yang lainnya juga aktif terlibat dalam Orang Utara. Ia akan tampak sehat secara fisik dan emosional. Dia juga peduli dengan penggunaan hidupnya. Dia hidup melawan HIV.
Ali menuturkan, saat masih remaja, ia mengaku sering memiliki beberapa pasangan dan terjerumus ke dunia prostitusi.
Di masa lalu, untuk mengatasi hasrat seksual saya, saya tidur dengan banyak pasangan tanpa perlindungan. Masa lalu yang kelam diselesaikan dengan situasi saat ini, ”kata Ali.
Meski demikian, Ali mengaku bersyukur masih diberi kesempatan untuk memperbaiki hidupnya.
“Saya bersyukur bisa hidup sampai sekarang dan diberi waktu untuk kehidupan yang lebih baik,” kata Ali.
Ali mengaku telah melakukan koreksi hitam sebelumnya dalam hidupnya. Yang lain memperingatkan yang lebih muda untuk tidak melakukan perzinahan.
“Saya baru merasakan hal ini. Pesan saya adalah tetap sehat, jauhi prostitusi, jauhi narkoba, karena HIV tidak membeda-bedakan siapa pun, jauhi virusnya dan bukan orangnya,” pungkas Ali.
Sebelumnya, peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2022 ditandai dengan doa bersama dan penyalaan lilin di aula Sanggar Pramuka Kwarcab, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (12/6/2022) malam.
Acara tersebut antara lain melibatkan Persatuan Keluarga Seluruh Indonesia (PKBI) dan Komunitas Sehat Pengidap HIV/AIDS atau ODHA.
Kemudian Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Tegal (KPA) dan mahasiswa STKIP NU Slawi serta pramuka.
Peringatan tersebut ditandai dengan penyalaan lilin dengan simbol pita, dan doa bersama dengan tema “Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Sama Untuk Mengakhiri AIDS”.
Sekretaris KPA Kabupaten Tegal Abdul Basit mengungkapkan, tren HIV/AIDS meningkat setiap tahun.
“Data kumulatif yang tercatat Dinas Kesehatan Kabupaten hingga Oktober 2022 sebanyak 1.504 kasus HIV yang terdeteksi,” ujarnya, Rabu (12/7/2022).
Abdul mengatakan, semangat yang diusung dari tema HABET 2022 adalah memperkuat komitmen pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam pencegahan dan pengendalian HIV untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030.
Menurut Basit, tahun 2022 adalah waktu untuk mengingatkan bahwa HIV/AIDS ada dan perlu dukungan dari berbagai sektor, tidak hanya sektor kesehatan, karena HIV telah memberikan dampak psikososial dan ekonomi.
Editor: Setyadi