PEKALONGAN – Kisah pasang surut bisnis hingga akhirnya bertahan melalui akun Ganjar, juga dari kota Pekalongan. Bisnis batik merek Bulan asal Pekalongan sempat mengalami penurunan di masa pandemi. Dan partisipasinya membuat program Ganjar Batik Bulan bertahan dan berkembang.
Tak hanya dari Ganjar, Batik Bulan menerima pesanan dari luar negeri, yakni Italia. Pemiliknya, Wulan Utoyo terang-terangan menyatakan bahwa program Ganjar menjadi solusi saat usahanya lesu akibat pandemi.
“Saya tidak berhasil mengikutinya (mengikuti Instagram @ganjar_pranowo) dulu. Kemudian saya bergabung dengan Ganjar. Apa yang ditampilkan di sana (akun @ganjar_pranowo), sangat berguna untuk membesarkan UMKM,” kata Wulan di rumah pembuatan batik miliknya di Jalan Gabus, Kabupaten Batang .
Penting juga untuk menyertakan gambar produk mereka untuk program Ganjar. Karena saat itu bisnisnya sedang dilanda pandemi. Rupanya, pemaksaan itu dilakukan oleh Ganjar. Selain bangga, tak sedikit dari teman-teman yang terkejut Ganjar telah menggantikan pengenaan Batik Bulan.
“Dengan melihat Ganjar, pengikut saya tiba-tiba meningkat dan penjualan saya tiba-tiba meningkat. Satu hal yang membuat saya sangat bersyukur dengan keberadaan Ganjar.
Satu hal yang membuat saya sedikit merantau adalah link yang diadakan di Ganjar. Tiba-tiba, mereka menelepon kami dari Italia, meminta produk kami, yaitu selendang batik sutra cetak, ”katanya, menceritakan kisah hidup setelah kembali dari Ganjar.
Ia pun memerintahkan Wulan untuk mencari tahu apa yang terjadi dan kemudian ikut ambil bagian. Mereka menjawab jika informasi itu datang dari pusat Batavia. Keingintahuannya tidak jelas, Wulan bertanya lagi, bagaimana pria itu tahu, mereka sebenarnya menjawab dari program Ganjar.
“Memang ada pertumbuhan setelah deposit. Kata orang, kita semakin akrab dengan luar negeri.
Penjualan, kata dia, meningkat. Wulan tidak menyebut perkembangannya secara detail. Ia mencontohkan, sebelum Ganjar bergabung, penjualan batik hanya 100 lembar, setelah keikutsertaan Ganjar penjualannya meningkat menjadi 200 lembar batik.
Ia juga berbagi karya batik dengan beberapa seniman atau pedagang batik. Sehingga para seniman tetap bisa berkarya dan menambah penghasilan. Vendor berada di beberapa lokasi, seperti Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang.
“Setelah Ganjar banyak pedagang yang menjadi baru,” katanya.
Menurutnya, Ganjar sangat bermanfaat bagi UKM. Ia berharap Ganjar dapat mendorong UMKM yang produknya memang layak untuk didirikan dan dipamerkan, serta membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Jadi barang bisa bertahan.
Wulan menjelaskan, produk batik Batik Bulan tertulis tidak menyasar pasar menengah ke atas, melainkan pasar menengah ke atas. Ia sangat yakin jika batiknya memiliki pasar.
“Saya sangat percaya diri, bagus. Setiap orang punya harga masing-masing. Kita harus percaya bahwa kita akan menemukan porsi yang tepat, pelanggan yang tepat, tidak masalah jika kita pindah ke bawah, tengah, atau atas. ,” jelasnya.
Untuk batik tulis ada yang dua bulan, tiga bulan, bahkan ada yang satu tahun. Tingkat kerumitan kedua.
Bagi masyarakat yang ingin melihat koleksi batiknya, Wulan mengajak masyarakat untuk mengunjungi butik batik miliknya di Jalan Jatayu Residence C11 Jalan WR Supratman, Kota Pekalongan.
Editor: Muhammad Abduh