PENDEK – Wong lalang sing arané Dedi Saputra (36) ditemukan tewas, meski ditemukan di tempat umahé sing ana nang di Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebesia, di Yemuah (26/8/2022).
Korban pertama yang meninggal ditemukan Daning Bibiné, Dasmi (56). Kedadénan kuwé ya gégér gégér penghuni. Dingerténi, korban yang berada di rumah muyem tehkan merga bojo dan anak umah wong tuwané nang Demak kembali menikah.
Dasmi ping kopang-kaping ndodog lawang umahé saat itu korban dan tidak menjawab. Dhéwéké membuka pintu umah dan membiarkan korban digantung dengan tali gubed. Dasmi runtag dan gemboran geta tulung sambil memeluk korban.
Surat (60) sing yakuwé bojoné Dasmi segera mendatangi lokasi Kedadénan dan meminta bantuan warga. Kedadenan kuwé kemudian dilaporkan ke Polisi Larangan.
Petugas bersama tim medis bertemu di Puskesmas Larangan. Sawise didatangkan untuk memeriksa TKP, korban terdengar dari meja kayu dawa karo dan tali bernyanyi, namun korban tetap terlibat dengan korban.
“Wayah menemukan anggota korban adalah celana kladmi dan katok dawa biru tua. Ruang badan untuk genteng kurang dari 3 cm, dan sirahé ruang korban dengan langit-langit kurang dari 70 cm. Tali putih dengan dawané kurang dari 250 cm,” kata Kapolsek Larangan, Iptu Arifin Teguh W.
Setelah memeriksa hasil pemeriksaan kesehatan, Bu Awak korban, saat tim kebersihan Puskesmas Sitanggal memimpin tarian tersebut, Bu Guluné, korban, menemukan bekas tali yang menempel. Latane tidak ditemukan menyeka anus dengan feses, tetapi ditemukan sperma genital. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Menurut informasi yang diberikan oleh keluarga, korban yang telah melakukan kuwé dinyana deprési merga ditinggalkan oleh suami dan anak-anaknya. Anggota keluarga menerima bahwa ayahnya sudah tua dan menolak untuk menyelesaikan otopsi.”