Dari jumlah kuwé tersebut, 7 siswa yang masih di bawah umur diambil kembali oleh wongtuwané usai diwéin adipiscing, dina Kemis (16/3/2023). Oh, ayolah, anak kecil itu, Cantate Wis, punya prosedur untuk dilanjutkan.
Anak-anak Kuwé katon menangis dan meratapi kelakuan mereka saat sujud kepada wongtuwané yang dibully saat jumpa pers di Mapolres Tegal Kota, di Kemis (16/3/2023).
Kapolres Tegal AKBP Jaka Wahyudi mengatakan wongtuwané ingin mendoakan anak-anak tersebut dan perilaku mereka malah berubah menjadi tawuran.
Ayah dan ibu berdoa dengan tulus untuk anak-anak mereka. Masa depan adalah ésih dawa, ébén dadi wong sing benar, kata Jaka.
Kapolres mencontohkan, gugatan di sekolah di Panceni itu sering diulangi oleh para pirang daerah. Diantaranya di Kabupaten Tegal yang mengembalikan korban jiwa.
Jaka ngélingna maring wongtuwa utawa kluwarga ébén lewih melayani dan melindungi anak-anak.
“Maring ébén ndadékna nggo កា កា កា ន្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រា ន្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រ្រា
Jelang bentrok antar putra Enoman, partai kerap membuat pos-pos besar, terutama di Spectacle of the Force.
Apalagi di akhir pekan, kota Dadiné Tegal selalu aman dan layak huni, tambah Jaka.