Gelar Religious Moderation Camp, Tim UIN Gus Dur Pekalongan Bumikan Moderasi Beragama – Info Tegal | Tegal Info

Gelar Religious Moderation Camp, Tim UIN Gus Dur Pekalongan Bumikan Moderasi Beragama –  Info Tegal | Tegal Info

PEKALONGAN – Tim KKN Tematik dan Pemberdayaan UIN Gus Dur Pekalongan mengadakan Kemdikbud di Bumi Perkemahan Linggoasri, Kecamatan Kajen, Pekalongan. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Tim Pemberdayaan Desa Peduli Kerukunan Umat Beragama di Desa Linggoasri.

Kamp Moderasi Beragama berisi kegiatan untuk menguatkan mental dan pemahaman moderasi beragama yang lebih mendalam, yang akan diselenggarakan mulai tanggal 20-21 Desember 2212. Peserta kegiatan ini terdiri dari siswa SMA/SMK yang berbeda agama.

Dimana pesertanya adalah umat Islam, Hindu, Kristen, Katolik dan Budha yang berasal dari SMA Santo Bernard, SMA Negeri 1 Kajen, SMKN 3 Pekalongan, SMA Negeri Sessio 1, SMA Negeri 1 Doro, SMA Negeri 1 Paninggaran. SMA Negeri 1 Pekalongan, SMA Ma. “Arif NU Kajen, SMK Ma’arif NU Doro dan SMK Muhammadiyah Kajen.

Presiden Tim Pemberdayaan Keagamaan UIN KHAbdurrahman Wahid Pekalongan, Syamsul Bakhri, M.Sos mengatakan, acara ini diselenggarakan sebagai rangkaian program pemberdayaan masyarakat UIN Gusdur Pekalongan dalam membentuk Linggoasri sebagai desa kontrol agama dan kesadaran kerukunan.

“Kamp pendewasaan ini merupakan wadah para elit Linggoasri untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada para santri, bagaimana hidup rukun di desa yang majemuk dan memberikan para santri sebuah pengalaman bagaimana manusia menjadi manusia,” ujar PanturaPost saat dihubungi melalui telepon genggam. , Kamis (22/12/2022).

Acara, lanjutnya, dibuka dengan orasi Hindu oleh Taswon, tokoh agama Hindu setempat dan ditutup dengan orasi Katolik oleh Gregorio Agung Bramanthya Putranto, guru SMA St. Bernard Pekalongan. dimana peserta lain berdoa untuk pendapat mereka sendiri.

“Sementara itu, bengkel agama Islam dipimpin doa,” ujarnya.

terbuka; Kamp Ini proyek keempat dari beberapa proyek yang telah dilakukan sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya Pemetaan Agama dan Budaya yang cenderung menggambarkan potensi budaya dan agama, Kedua bengkel dan Diskusi Kelompok Terfokus mengembangkan kesepakatan lintas agama, yang ketiga adalah sosialisasi kontrol agama dan konsensus bersama dengan elit strategis Lingoasri, yang keempat. Moderasi beragama kampKelima proyek produksi video dokumenter dan proyek ke enam diadakan atau pengesahan Desa Linggoasri sebagai desa kesadaran moderasi dan kerukunan beragama.

“Aksi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk melindungi diri dari ancaman radikalisme di kalangan mahasiswa. Peserta kamp kontrol ini akan berada di setiap sekolah dan di setiap wilayah kontrol agama. Kesadaran ada hubungannya dengan kesopanan seseorang, tidak serta merta muncul dari dalam, tetapi harus dikuatkan dan dibina sejak dini, agar siswa dapat memelihara karakter moderat dan tetap berpegang teguh pada keyakinannya.

Kamp tersebut, kata Samsul, didampingi bantuan dari 5 agama. Masing-masing menggunakan keyakinan agama tentang kontrol agama, sehingga semua peserta menerima materi kontrol agama dari perspektif yang berbeda.

Serangkaian tokoh dari masing-masing agama yang merasakan tentang moderasi beragama. Diantaranya hadir pembicara ke-2 yaitu Wakil Ketua MWC NU Kecamatan Kajen, Kyai Mustajirin Toyib. Ia menjelaskan bahwa dalam perspektif Islam ada moderasi dalam beragama. Juga berarti “Lakum diinukum waliyadiin” yang merupakan fondasi moderat umat Islam.

Hadir pula Ibu Kusnaeni, S.Pd dari agama Hindu yang menjelaskan tentang praktik kontrol agama yang selama ini dilakukan di Desa Linggoasri, dan bagaimana cara menjunjung tinggi umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, Bonifacio Denny Yuswantoro, S.Pd. yang menyiratkan moderasi agama dari perspektif Katolik. Ia menjelaskan tentang kontrol agama dalam kerangka kehidupan di PAK. Pastor David Sutarto Wiryawan, M.Demikian melakukan moderasi beragama dari sudut pandang umat Kristen Protestan. Dikatakannya, jika orang beriman dengan apa yang diyakininya, maka akan mengutamakan Firman Tuhan (Firman Tuhan) sebagai landasan, wawasan hidup, penghidupan dan kemanusiaan. Nilai-nilai iman Kristiani dihayati dan dialami dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Manggala Wiraya Tantra M.Pd (Kepala Program Kepemimpinan Sekolah Buddhis Indonesia, sekaligus Kepala Departemen Dharmaduta StaBN Raden Wijaya Wonogiri) memaparkan empat ciri toleransi fundamental luhur agama Buddha (Brahma Vihara ) yaitu taruh atau cinta Karuna atau kasih sayang; Berlumpur atau Sima-pati et Upekkha atau pikiran yang seimbang

Selain itu, para peserta mendapatkan materi kepemimpinan langsung dari Kepala Desa Linggoasri, Imam Nuryanto.

Beliau menyampaikan materi ke mana beliau akan memimpin negara yang sangat majemuk, namun tetap rukun dan jauh dari konflik agama, untuk bekal para siswa nantinya ketika menjadi pemimpin, karena bangsa kita adalah bangsa yang majemuk dan majemuk.

Kontrol Kamp Keagamaan juga menjiwai kegiatan Keluar bersama Tim Pemberdayaan UIN Gusdur dan pemuda desa Linggoasri di majelis. Adapun imbalan Rangkaian kegiatan ini terdiri dari : imbalan esai terbaik diberikan oleh SMA Santo Bernardo Viviliano Jesslyn Joyo. Penghargaan lainnya adalah pria dan wanita Moderasi Beragama yang diberikan kepada Vivian Jesslyn Joyo dan Moch. Tegar Adi Prasetyo yang merupakan siswa SMK 3 Pekalongan.

Redaktur : Muhamad Abduh

Baca juga : Berita Tegal