Karena Miliki Kode Etik Jurnalistik, Wartawan Masih Dapat Kepercayaan – Panturapost.com | Tegal Info

Karena Miliki Kode Etik Jurnalistik, Wartawan Masih Dapat Kepercayaan – Panturapost.com | Tegal Info

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa jurnalis memiliki peran penting dalam membawa warna ke rumah-rumah masyarakat Indonesia. Ketepatan dan kesetiaan wartawan dalam mengajar merupakan ujung tombak untuk mewujudkan semangat nasionalisme dan patriotisme.

“Sebenarnya warna cat rumah-rumah Indonesia itu yang ditampilkan pers.” Hari ini ada pesaing, tentunya media sosial dimana semua orang bisa memberikan informasi dan dikembangkan jurnalis warga,” kata Ganjar saat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-35 di PWI Jawa Tengah di Hotel Khas Semarang, Rabu (24/8/ pembukaan) 2012) .

Banyaknya media yang ada memungkinkan setiap orang untuk menulis, mengambil gambar, dan setiap orang bisa menjadi jurnalis bahkan membuat acara TV sendiri tentunya dengan kemauan. Akan tetapi, jurnalis memiliki kelebihan memiliki kode etik jurnalistik sehingga tetap bisa mendapatkan kepercayaan publik. Namun hal ini bisa berubah jika kepercayaan masyarakat hilang.

“Artinya pembuktian kompetensi jurnalistik itu penting karena ada standar, etika, dan metode penulisan. Kredibilitas itu mahal dan jika bisa dipertahankan, rumah Indonesia akan dibentuk oleh semangat kebangsaan dan ketakwaan,” kata Ganjar .

Ganjar mengaku menilai media kurang kredibel karena apa yang diberitakan tidak sesuai fakta. Apalagi informasi itu dibuat tanpa konfirmasi atau wawancara dari media kepada Ganjar.

“Kalau diperlakukan berbeda, saya biasanya langsung komplain. Jika saya mengajukan keluhan, saya segera menelepon Editor untuk memastikan semuanya rata. Makanya teman-teman yang sedang mengalami kompetensi, saya yakin akan ada hal baik di ruangan ini untuk lebih bijak,” ujarnya.

Demikian disampaikan Ketua Komisi Pendidikan dan Pusat Perkeretaapian PWI, Hendro Basuki saat memberikan sambutan. Menurutnya, di antara banyaknya informasi di banyak media, ada kecenderungan untuk mundur ke media mainstream, karena masyarakat membutuhkan informasi yang akurat.

“Ketika jurnalis memegang teguh etika jurnalistik, menaati hukum jurnalistik dan menulis berita dengan benar dalam konteks aspek jurnalistik, profesi ini akan tetap bertahan. Terima kasih Pak Ganjar yang selalu mendukung kegiatan tersebut dan memperhatikan pendidikan jurnalis,” ujarnya.

Ketua PWI Jateng, Amir Mahmud mengatakan, sebanyak 35 UKW peserta dari berbagai media di Jateng dan luar Jateng, termasuk Papua. Kegiatan ini juga didukung oleh SKK Migas Jabanusa.

“Media sekarang menjelma menjadi tokoh skizofrenia. Kadang kita bermanifestasi sebagai malaikat demi Injil, tapi kita juga menjadi setan karena melanggar SARA dan kode etik karena mengikuti ideologi viralitas. UKW ini menghimpun teknis dan sumber daya etis. Kami mengutamakan kecerdasan etik pemahaman hukum pers dan kode etik. Martabat profesi kami (jurnalistik) ada pada sikap batin dan kecerdasan etika kami”, jelasnya.

Editor: Muhammad Abduh

Baca juga : Berita Tegal