GARUT, radartegalonline – Jika Anda bernama Asep, tidak ada salahnya untuk menjadwalkan datang menjemput Garut. Agenda akbar tersebut direncanakan berlangsung selama dua hari, 15-16 Juli 2023 di SOR RA Adiwijaya, Garut, Jawa Barat.
Asosiasi Dunia Asep Asosiasi Dunia menyelenggarakan pertemuan yang mengundang semua atas nama Asep. Usai launching channel YouTube Garut Hits, Wakil Presiden Asosiasi Asep Dunia, Asep Jaelani, mengundang semua orang atas nama Asep ke acara ini.
Usulan aksi Asep dalam rangka silaturahmi, dengan target 5.000 orang bernama Asep. Selain itu, jelas Asep, proposal inipun bisa didampingi pihak lain selain Asep.
Acara silaturahim Garut ini akan diisi beberapa acara seperti tabligh akbar, bazaar, UKM, dan jalan sehat. Asep menjelaskan, di antara salam ia telah bersiap untuk berjalan dalam prosesi yang diselenggarakan oleh penyelenggara umrah kepada kepala desa yang mengirimkan beberapa peserta bernama Asep.
JUGA: Kembali ke Tegal, Peraih Emas SEA Cambodia Games Pencak Silat Atifa Disambut Bekal dan Tradisi Tawur
Melansir paguyubanasep.com, sudah ada orang yang mendaftar untuk mengikuti program tersebut, bahkan dari luar pulau Jawa. Asep Jaelani berharap dapat melestarikan penggunaan nama Asep yang sudah mulai ditinggalkan masyarakat untuk kepentingan-kepentingan tersebut.
Sebab, di sisi lain, banyak yang merasa bangga dengan nama Asep. Salah satunya adalah pria asal Perancis, Asep Jacques Chauran. Ia mengaku bangga dengan nama tersebut.
Koleksi Garut
Dia juga menceritakan tentang nama barunya. Awalnya, Asep Jacq datang ke Indonesia pada Mei hingga Juli 2022 untuk mempelajari pencak silat Sunda. Asep mengaku sudah menerima tawaran asosiasi dengan nama Asep.
Sebelumnya nama aslinya adalah James Chauran. Ia mengaku ingin memakukan nama Asep, karena artinya cantik dan identik dengan orang sukses. Dia juga akan memiliki waktu untuk menghadiri pertemuan Garut.
BACA JUGA: Desa Adat Jalawastu Unik di Brebes, Penduduknya Dilarang Membangun Rumah Batu dan Memindahkan Kerbau.
Dosen Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad), Cece Sobarna mengatakan, selalu ada waktu untuk menyebut nama orang Sunda setiap tahun. Cece menduga masyarakat mulai meninggalkan nama Asep karena perkembangan teknologi digital yang sangat pesat.
Maka dari itu, para orang tua dari generasi alfa yang notabene adalah kaum milenial dan milenial banyak dipengaruhi oleh dunia luar. Termasuk menamai anak-anaknya.
Demikian informasi tentang desain silaturasep Garut yang akan mengumpulkan orang-orang dari seluruh dunia bernama Asep.***