ATAP – Pelaku usaha Dusun Istanaerang RT 03/03 di Desa Sokasari, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal meluncurkan produk baru yaitu bola yang terbuat dari bahan sampah plastik.
Produk baru tersebut jatuh pada bulan Agustus ini, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Dan, dia memberi merek “PROTeg” Produk Tegal.
“Perisai proTeg ini diproduksi puluhan tahun lalu. Tapi bola sepak terbuat dari karet atau bahan umum lainnya,” kata pemain Roja’i kepada PanturaPost, Selasa (23/8/2022).
Roja’i menyatakan, pembuatan bola sepak dengan bahan karet masih berlangsung dan masih berproduksi. Namun, kaus kaki yang terbuat dari plastik atau bola plastik bekas itu baru diproduksi Agustus ini.
Pabrik enam ratus bola dilanjutkan dengan bahan plastik, awalnya karena masalah sampah di lingkungan desa. Apalagi plastik bekas terbakar yang sampai saat ini belum bisa teratasi. Bahkan pemerintah menganjurkan agar Anda mengurangi kantong belanja plastik untuk makan.
“Di Desa Sokasari, desa sepi adalah program gratis. Yang harus menjadi PR kita, bagaimana cara melakukan pemusnahan. Dalam bahasa pemrograman ada sortasi, pemilihan, proses. Dari situ kita berpikir sambil minum kopi dan merokok, Ide membuat bola penyakit dengan bahan plastik pun muncul. Saya punya rencana, tidak lama, langsung saya coba. Dalam waktu setengah jam sudah ada tanda-tanda pekerjaan selesai sesuai harapan,” jelasnya.
Menurutnya, pembuatan bola sepak dari bahan plastik retak ini murni dilakukan dengan tangan tanpa alat apapun. Bahan plastik seperti plastik, kawat, karet lateks, tinta atau cat.
“Berat bolanya sendiri bisa dikontrol, tergantung ukurannya. Jika Anda membuat bola futsal, Anda bisa memaksimalkannya dari segi ukuran. Tapi bisa juga digunakan di lapangan yang luas, tapi lebih untuk melatih kiper. Dan kebulatan itu sendiri diperhatikan oleh kepintaran atau kecerdikan, karena ini murni kelicikan, tangan-tangan tanpa alat khusus, jelasnya.
Menurut Roja’i, bukan hanya sampah plastik yang biasa dibuat bola sepak. Dari sampah plastik yang digunakan untuk makanan jajanan, kopi atau plastik lainnya juga bisa dibuat. Bola futsal ini bisa digunakan untuk bola futsal dewasa dan juga bisa digunakan untuk bola futsal anak-anak dan bisa digunakan untuk latihan penjaga gawang di lapangan yang luas.
“Untuk harga standar bola plastik ini, bola futsal untuk dewasa Rp100.000 dan anak-anak Rp40.000,” ujarnya.
Bola sepak ini diproduksi dengan sampah plastik dan tidak dipromosikan ke luar negeri. Bola plastik ini hanya dipromosikan di jalan dan sub-pembatasan.
“Bola plastik ini masih dalam proses, semoga produk baru ini bisa dikembangkan dan bisa lebih sempurna lagi,” ujarnya.
Editor: Muhammad Abduh