PENDEK – Kementerian Agama RI (Kemenag) didorong sebagai alat untuk memperkuat kerukunan. Benar, masih ada yang menganggap moderasi beragama sebagai simbol kesunyian.
Ketua tim transliterasi buku bahasa asing MB Kementerian Agama, Dokter Rizki Riyadu Tofiq mengatakan anggapan itu tidak benar. Menurutnya, kontrol agama memperkuat prinsip-prinsip apa yang diyakini.
“Moderasi beragama sama sekali tidak ada hubungannya dengan melemahkan akidah. Kontrol agama yang ketat. Bagi saya yang beragama Islam, saya meyakini bahwa agama yang paling benar adalah Islam”, ujar Dokter Rizki Riyadu Tofiq di hadapan ratusan petugas cabang, Satkorcab dan 17 petugas PAC GP Ansor se-Kabupaten Brebes di pelataran MTs Negeri 2 Brebes, Rabu (28/12/2022).
Hadir pula pembicara lainnya, antara lain Presiden PCNU Brebes KH. Sholahudin Masruri (Gus Sholah), Ketua Umum GP Ansor Ahmad Munsip dan anggota Partai PKB DPRD Haryanto Brebes.
Dalam seminar moderasi beragama bagi generasi muda yang digelar PAC GP Ansor Brebes, Dokter Rizki mengatakan prinsip moderasi beragama memiliki beberapa arti. Diantaranya adalah menerima perbedaan atau toleransi, menerima dan menghormati budaya lokal.
“Dan juga dalam menanggung semua kekuatan dan hal-hal, Dan setara dengan raja dan pemerintah,” katanya.
Sebagai masyarakat, kita harus menghormati apa yang diyakini orang lain. “Tapi saya juga harus menghormati agama lain, yang percaya bahwa agama mereka adalah agama yang paling benar.”
Menurut Presiden PCNU Brebes Gus Sholah, jika Indonesia dikait-kaitkan dengan negara-negara muslim di dunia dalam hal moderasi beragama sesuai dakwah Wasathiyah Al Islam Jamiah Nahdlatul Ulama.
“Untuk itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menghargai dan memahami pendapat orang lain,” kata Gus Sholah.
Menurutnya, saling menghormati tempat ibadah agama lain tidak berlaku, cukup saling mengganggu. Pendapat senada diungkapkan Ketua GP Ansor Brebes, Ahmad Munsip. Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkokoh persatuan.
Dengan demikian, kata dia, semua elemen memiliki andil untuk menjaga dan memelihara kerukunan dalam negeri.
“Mari jaga Indonesia kita, jaga iman, dan berbuat sesuatu untuk Indonesia.” Dan juga dalam tindakan agama universal yang kita miliki, sehingga semuanya berkontribusi pada pelestarian kerukunan umat beragama” tutupnya.
Redaktur : Muhamad Abduh