BREBES – Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang menelan 100 korban jiwa pada Sabtu (10/1/2022) lalu, berdampak pada seluruh perhelatan sepak bola yang sedang berlangsung di Kabupaten Brebes.
Sebanyak tujuh turnamen sepak bola amatir, termasuk “Zing League”, ditangguhkan tanpa batas waktu.
Keputusan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pelaksanaan kompetisi dan turnamen terbuka Kabupaten Brebesia pascatragedi Kanjuruhan, Kamis (6/10/2022), dilaporkan di ruang Sekda Brebesia.
Sekretaris PSSI Brebes Askab, Heri Fitriansyah mengatakan tujuh ‘Federa Zeng’ tersebut berada di Kecamatan Brebes (dua titik), Kecamatan Keanggungan, Larangan, Tanjung, Banjarharjo, dan Bantarkawung.
Askab PSSI Brebes awalnya menghentikan “Liga Seng” selama 1 minggu sebagai bentuk solidaritas atas tragedi di Kanjuruhan. Semua kegiatan turnamen ditangguhkan mulai 2-9 Oktober 2022.
Mulai awal 10 Oktober, gelar Seng Alliance akan kembali digelar. Namun, hasil rapat koordinasi tersebut, seluruh pelaksanaan Seng Agreement dihentikan sementara hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Rencana ini berdasarkan instruksi dari Polda Jateng, sesuai dengan apa yang disampaikan Kapolres Brebes dalam koordinasi aliansi tadi. Sedangkan untuk rekrutmen daerah, kata orang yang juga anggota Polres Brebes itu. DPRD Brebes.
Selain turnamen terbuka, katanya kemarin, kompetisi official PSSI di tingkat kabupaten dan provinsi se-provinsi Kanjuruhan juga terkena imbas tragedi tersebut.
Di antara kompetisi Liga 3 Jateng yang saat ini disebut-sebut, di mana Persab Brebes masuk Grup A, juga dihentikan sementara.
Demikian surat resmi Asprov PSSI Jateng. Bahkan, dua gelar Liga seng di Brebes, yang hanya tersisa empat laga terakhir, juga harus diblok.
“Jadi kami berharap rencana koordinasi ini menjadi solusi terbaik untuk turnamen terbuka ini,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Brebesi Djoko Gunawan mengatakan, rapat koordinasi yang digelar Pemerintah, Polrestelah, KONI, dan Askab PSSI itu untuk berbagi persepsi dalam menentukan langkah ke depan. Bahkan, rapat koordinasi juga membentuk tim kecil untuk merespon turnamen terbuka tersebut.
Sehingga didapatkan konsep atau formula agar kedepannya turnamen terbuka tetap bisa dilaksanakan dalam satu wadah.
“Ke depan kita berharap turnamen ini terbuka atau kita akan memiliki satu platform baik berupa liga atau yang lainnya. Jadi, aksi ini akan semakin mudah didapat,” kata Djoko Gunawan.
Kapolres Brebes, AKBP Faisal Febianto mengatakan dalam koordinasi pihaknya untuk bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Brebes, KONI dan PSSI menurutnya turnamen akan dibuka di tempat berikutnya.
Artinya, turnamen terbuka yang biasanya diadakan di beberapa negara digabung menjadi satu. Sehingga pengamanan baik polisi maupun TNI lebih mudah diberikan.
“Sudah waktunya, jelas semua kegiatan sepak bola dihentikan sementara. Menyelesaikan, untuk turnamen terbuka permanen. Bagian sepak bola itu. Ini sesuai instruksi dari pimpinan kami (Polres Jawa Tengah),” kata Faisal Febrianto.
Editor: Irsyam Faiz