PENGURANGAN Penggunaan plastik telah banyak dibicarakan. Tujuannya untuk mengurangi volume sampah plastik demi kelestarian lingkungan. Sampah plastik yang ada juga diminta dimanfaatkan untuk nilai jual kembali.
Salah satu ibu di Brebes yang memanfaatkan sampah plastik adalah Ibu Maunah (54), yang tinggal di Jalan Nurul Huda, RT 04/RW 01, Kaligangsa Kulon, Brebes. Sejak 2016, ia mulai memanfaatkan limbah minuman plastik dari kopi dan kompres es untuk membuat kasur.
Awalnya ia melihat temannya bisa membuat selimut dari plastik bekas. Ia pun terinspirasi untuk mencobanya. Dia memiliki lebih banyak waktu untuk memenuhi kegiatan.
Cara membuat kerajinan ibu yang pertama adalah dengan mengumpulkan sampah plastik. Lalu bersihkan. Kemudian dikeringkan. Kemudian segera dipotong-potong, dan disusun sesuai pola.
Sebagai produk keset, sampah plastik harus memiliki label yang sejenis. Produknya terlihat seperti itu. Bahan pembuatan tikar biasanya berupa limbah bekas kemasan minuman, juga dari kopi.
Ia mengatakan, pembuatan botol dari sampah plastik tidak membutuhkan modal. Dia hanya butuh kekuatan.
“Jangan beli, sisa minuman plastiknya minta ke kedai kopi yang jual. Plastiknya dikumpulkan, baru dibuat,” ujarnya, Selasa (31/1/2023).
Dia mengatakan bahwa dia harus membuat satu tikar dalam dua hari dengan lembur. Dalam melakukan hal tersebut, proses melipat plastik yang masih berupa lembaran yang nantinya akan dijadikan pola menjadi lebih sulit.
Juga karena membutuhkan proses yang panjang dan membutuhkan ketekunan, katanya, tidak ada warga sekitar yang mau berpartisipasi dalam pembuatan karya seni tersebut.
“Untuk harga sajadah dari bahan plastik Rp 60.000 dan sajadah Rp 150.000,” pungkasnya.
Redaktur : Muhamad Abduh